Apa yang akan ANDA Lakukan Saat PENSIUN Tiba?

Posting ini khusus buat yang masih jadi pekerja, seperti saya, mas Agung, dan kawan-kawan. Anda sudah pernah mendengar Post Power Syndrome? Sulit memang membayangkan ramalan 30 sampai 40 tahun kedepan. Anda bisa lihat slogan di sebelah ini… No phone, no address, no business, no money, too old to steal, too lazy to work. Kondisi yang sangat tidak mengenakkan. 

Apa yang akan di hadapi saat kita, saya, dan Anda pensiun? jujur saja, bukan berarti iseng atau kurang kerjaan. Tapi ini adalah hasil pengamatan dan sebuah observasi dalam mata kuliah yang pernah saya ajarkan. Tema observasi ini “Apakah setiap karyawan, perkerja, pegawai, buruh, siap menghadapi pensiun?” Observasi ini dilakukan dengan beberapa mahasiswa tingkat empat dan kesimpulannya…

3 dari 5 pria dewasa di Indonesia belum siap menerima keadaan saat pensiun. Kalau di Pegawai Negeri ada sebuah fase “Masa Persiapan Pensiun” atau sering dikenal MPP, ternyata banyak yang merasakan tidak nyaman. Selain itu 6 dari 7 mantan perwira menengah TNI-AD di Bandung, mengalami fase Post Power Syndrome. Saya mengamatinya menjadikan hal ini sebuah pelajaran yang sangat berarti. Ternyata apa yang dikhawatirkan dan dihadapkan para pesiunan ini? Pertama, masalah kesehatan yang cenderung menurun kondisi fisiknya, Kedua masalah keadaan Fianansial yang tidak sama saat masih aktif. Rata-rata penurunan pendapatan hampir 50% dari pengahasilan mereka saat masih aktif. Dan yang Ketiga, ini 40% terjadi pada pensiunan perwira menengah dan tinggi TNI-AD di Bandung menghadapi masalah anak yang masih bergantung pada orang tua saat mereka pensiun. Posting ini hanya sebuah wacana saja, Anda wajib membaca posting yang berjudul Manfaatkan kemudahan menulis dengan blogging.

Kesimpulan yang paling mendasar, di hari tua, fungsi yang masih dapat optimal berfungsi dengan kapasitas penurunannya kecil hanya OTAK manusia. Fisik di hari tua bisa menurun, kondisi lingkungan berubah, akan tetapi otak tetap berpikir dan berputar terus. Fakta yang diungkapkan diatas mendasari hanya dengan mengasah kemampuan otak yang bisa menjaga stamina dan daya ingat kita di masa tua. Posting Manfaatkan kemudahan menulis dengan blogging jika dimaknai mendalam, dengan menulis kita selalu mengasah otak, membaca, mencari sumber tulisan, dan mengembangkan kemampuan menalar sudah pasti juga harus menuliskan apa yang sudah di dapat.

Blogging salah satu terapi yang baik untuk menghadapi masa pensiun. Setidaknya dengan mengembangkan kemapuan nalar baik secara kognisi dan afeksi manusia mempengaruhi kemampuannya untuk tetap mempertahankan kredibilitasnya. Okeh… Posting ini hanya sebagai pembuka awal saja. Manfaatkan dan kembangkan terus kemampuan menulis anda dalam sebuah blog yang anda bangun sendiri. Sebagai langkah awal, coba anda menulis tidak dengan iming-iming atau berharap imbalan. Ada sebuah posting yang bisa anda simak dengan judul “Sukses Menulis Tanpa Berharap Imbalan“. Anda harus punya motivasi untuk menulis sebagai pemuci anda untuk mau menulis. Saran saya, tulislah apa yang apa anda tahu, walaupun itu anda bilang sederhana, tetapi belum tentu untuk orang lain. Jangan takut menghadapi pensiun, hadapi masa pensiun dengan bekarya dengan menulis. Berkarya, berkarya, dan berkarya.

Sukses untuk anda, dan menulis untuk sebuah kebaikan. Knowledge for a Better Life.

Boy Macklin
http://agunawanika.com/apa-yang-akan-anda-lakukan-saat-pensiun-tiba/